Header Ads

test

Ketika Umat Islam Disudutkan


Akhir-akhir ini kita umat islam menghadapi berbagai isu keumatan yang sedang merebak di Nusantara.
Pasti belum hilang dari ingatan kita, berita lelayu saudara kita Siyono yang semoga syahid di jalan Allah.
Beliau adalah seorang guru mengaji dan da’i yang mengabdikan dirinya untuk berdakwah dan ia syahid karena diduga sebagai teroris oleh kebiadaban Densus 88. Muncul stigma bahwa orang yang rajin ke masjid, memakai baju kok, memakai jilbab besar dianggap sebagai teroris.  Ini adalah rencana musuh-musuh umat islam yang tanpa kita sadari sudah mulai membius dikalangan orang awam agar menerima pemahaman yang salah ini. Lalu bagaimana sikap kita wahai pemuda-pemudi islam?

Menjelang pilkada Jakarta tahun depan, kita umat muslim disudutkan dan dihipnotis oleh media-media yang menyebarkan statment “ Pemimpin kafir lebih baik ketimbang pemimpin muslim korup ‘’ . Ada yang melihat dari hasil kerja pemimpin itu yang terlihat menonjol dikalangan masyarakat. Tak heran jika ada diantara kita ada sebagian orang yang mendukung perkataan tersebut tapi kita perlu meninjau lagi asal muasal statment itu bisa dijadikan hujjah ( bukti ) mereka.

Perkataan diatas pernah terjadi ketika zaman khalifah Al Mu’tashim Billah terakhir pada kerjaaan bani Abbasiyyah tahun 656 H. Pada tahun tersebut runtuhlah kerajaan bani Abbasiyyah oleh tangan Hulaghu Khan dari kerajaan Mongol dengan bantuan licik dan pengkhianat menteri kerajaan Bani Abbasiyyah Ibnu Alqomi dan pembantunya Nashiruddin Ath-Thusi. Perlu diketahui sesama bahwa Ibnu Alqomi dan Nashiruddin Ath-Thusi adalah seorang syiah rofidhoh yang menginginkan runtuhnya kerajaan Bani Abbasiyyah dan terbunuhnya orang-orang Ahlus Sunnah di Bahgdad,Iraq. Setelah pasukan mongol berhasil merebut kerjaan, kedua orang itu menyebarkan perkataan “ Pemimpin kafir Adil lebih baik daripada pemimpin musllim dzalim “. Saya kali ini tidak akan menceritakan panjang lebar kisah runtuhnya kerajaan Bani Abbasiyyah, untuk menambah wawasan teman-teman silakan baca kisahnya di buku-buku sejarah atau diweb yang kredibel seperti kisahmuslim.com, kisah islam.net dan lain sebagainya.

Maka dari itu kita Pemuda-Pemudi Islam dituntut untuk berfikir jernih dan kritis menanggapi semua berita yang menyudutkan umat islam dengan cara :

Ingatlah selalu bahwa musuh umat islam selau berusaha menggiring kita untuk masuk dalam perangkap mereka agar kita ridho terhadap agama mereka .
“ Orang-orang yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka ..” Q.S Al Baqoroh Ayat 120.

Bertanya pada Ulama dan para Ustadz yang ahlus sunnah wal jama’ah,
“ Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak tahu. “
Q.S. An-Nahl ayat 43

Bertabayyun/ mencari kebenaran berita, bila mendapatkan kabar yang menyudutkan terhadap umat islam segera dicari keabsahan berita.
Di era modern digital sekarang ini, tidak semua media-media di internet bisa dijadikan dalil sebab ada beberapa situs yang memang bertujuan untuk menghancurkan umat islam.

Membaca, dengan membaca buku-buku islam kita menambah wawasan dan ruh islam dalam diri kita sehingga kita bisa berfikir dan bisa membedakan berita yang benar dan yang dusta.
Menulis artikel yang bisa menjadi pencerahan bagi umat islam ditengah-tengah isu keumatan yang merugikan kita.

Selalu berdoa kepada Allah agar kita tetap teguh dan taat di Jalan-Nya .

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك و يا مصرف القلوب صرف قلبي على طاعتك...

Yaa Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Dinik wa Ya Mushorrifal Qulub Shorrif Qolbi Ala Tho’atik..
“ Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati, Tetapkanlah hatiku diatas Agamamu dan Wahai Dzat Yang Mengubah hati, Ubahlah hatiku diatas Ketaatan pada-Mu”.

Untuk point ketujuh Alangkah baiknya kita hafalkan dan kita ucapkan dikala doa-doa kita.
Kawan, Tetaplah semangat mencari ilmu kelak kau akan menjadi pemuda-pemudi yang dirindukan oleh penduduk bumi dan langit..


No comments

Trimakasih Sudah Berkenan Berkomentar