Kenikmatan-Kenikmatan Surga
ippm-baiturrohim.blogspot.com~Assalamualaikum Sobat muda bagaimana kabar antum sekalian? Mudah-mudahan lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Sobat muda artikel kali ini saya akan membahas tema nikmatnya Surga. Alasan utama saya mengangkat tema ini adalah untuk mengingatkan kembali kepada sobat muda tentang kenikmatan Surga. Sebab akhir-akhir ini umat Islam sering melupakan yang namanya Surga. Hal ini dibuktikan dengan kemaksiatan yang merajalela dimana-mana dan pelaku kemaksiatan sebagian besar dilakukan oleh pemuda.
Hal ini terjadi karena berbagai faktor salah satunya kurangnya pengetahuan pemuda dengan keindahan dan kenikmatan Surga. Para pemuda lebih banyak dijejali dengan tontonan dan bacaan yang sifatnya Hedonisme (kesenangan dunia) dibandingkan dengan ilmu agama tentang Surga akibatnya kebanyakan terlena dan terlena dengan kenikmatan dunia yang sesaat. Padahal jika dibandingkan antara kenikmatan dunia dengan Surga, tentulah amat tidak sepadan.
Dalam hadits qudsi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.” Kemudian Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah rendah. Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no. 3250)
Nah mudah-mudahan dengan diangkatnya tema ini, semakin menarik hati sobat muda untuk menjadi salah satu penduduk Surga. Sehingga para pemuda bersemangat dalam beribadah dan menjalani kehidupan di dunia. Apa saja kenikmatan Syurga? Mari kita simak!
1. Penduduknya
Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda:
"Ahli surga itu halus (tutur bahasanya), muda usianya, putih kulitnya, ideal tinggi tubuhnya, bercelak (kedua matanya), umurnya 33 tahun, bentuk tubuhnya seperti tubuh Nabi Adam Alaihis Salam, tingginya 60 dzira' (hasta), dan lebar badannya tujuh dzira'.
Usia itu merupakan usia terbaik pada manusia dan dengan ukuran sedemikian besar penghuni Surga dapat menikmati kenikmatan Surga dengan lebih maksimal. Selain itu penduduk Surga juga tidak pernah merasa lelah, loyo dan sakit. Mereka tidak membuang ludah, air kencing dan air besar. Kotoran tubuh mereka keluar dalam bentuk keringat yang wangi.
Penduduk Surga setiap hari akan bertambah kegantengan, kecantikan dan kekuatan tubuhnya. Dengan tubuh yang sempurna akan menikmati segala kesenangan di Surga.Bahasa yang digunakan penduduk Surga adalah bahasa Arab karena bahasa ini adalah bahasa paling sempurna tata bahasa dan pengucapannya.
2. Bidadari Surga
Ini dia yang diidam-idamkan kaum pria ketika masuk Surga hehehe..Subhanalloh di dunia saja terkadang kita takjub dengan keindahan paras wanita dunia. Terus bagaimana dengan kecantikan bidadari Surga? Sungguh tak terbayangkan. Oh ya, Sobat muda ingin melihat Ciri-ciri Calon Bidadari Surga silahkan klik kata Cara Menjadi Bidadari Surga. Nah kembali ke tema, berikut ini beberapa kiasan yang menggambarkan kecantikan bidadari Surga.
Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan bidadari-bidadari dengan langsung. Kami jadikan mereka gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya. Kami ciptakan mereka untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan segolongan besar dari orang yang kemudian." (QS. Al-Waqiah [56]: 35-40).
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh manusia sebelum mereka (penghuni- penghuni surga yang menjadi suami para bidadari), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan pula." (QS. Ar-Rahman [55]: 56-60).
Dan mereka (bidadari) memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal". QS Al-Kahfi (18): 31. Sementara dalam sebuah hadits Ibnu Mas'ud disebutkan, "Kemudian hamba Allah penghuni surga melihat, ternyata di sana ada seorang bidadari sedang di atas singgasana. Dia memakai tujuh puluh lapis pakaian, tidak ada satu helai pun dari pakaiannya yang sama warnanya. Dia melihat sumsum tulang betisnya dari balik daging, darah, tulang, dan pakaiannya." (HR Ibnu Abi Dunya).
"Jika seorang bidadari meludah di iaut, air laut itu akan menjadl tawar karena kesegaran air liurnya." Demikian juga yang disebutkan oleh Ibnu Abbas Tentang keharuman mulutnya ini, Rasuluilah bersabda, "Andaikan seorang wanlta penghuni surga muncul, niscaya segaia penjuru bumi akan beraroma wangi, dan sinar mataharl dan bulan akan hilang (karena keindahan tubuhnya)." (HR Ath-ThabranI).
3. Makanan dan Minumannya
Makanan dan minuman penghuni Surga bentuknya sama dengan makanan minuman di dunia seperti buah-buahan, susu, arak, madu dan sebagainya, hanya saja kenikmatannya belum pernah dirasakan ketika di dunia. Di Surga makan dan minuman yang menghampiri mereka, semua serba dimudahkan dalam mendapatkan.
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 20-21).
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Insan : 5-6).
Makanan dan minuman didunia semakin banyak dimakan akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan, akan tetapi makanan dan minuman Surga tidak demikian.
4. Pakaian
Pakaian merupakan lambang kemuliaan yang bertujuan untuk menutupi aurat dan untuk membedakan manusia dengan makhluk lainya seperti hewan. Terkadang ketika di dunia pakaian juga melambangkan derajat seseorang. Maka begitu pula dengan penghuni Surga mereka mendapatkan pakaian yang istimewa dibandingkan pakaian ketika di dunia.
“Mereka memaikai pakaian sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Qs. AL Insaan : 21)
Penghuni surga itu tak berbulu, tak berjenggot, mengenakan calak mata, kemudaan mereka tak hilang & baju mereka tak pernah usang. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib. [HR. Tirmidzi No.2462].
5. Bangunannya
Sama halnya seperti di dunia di Surga juga terdapat bangunan seperti rumah dan gedung-gedung. Hanya saja bahan penyusunya teramat berbeda dan istimewa.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan,RasulualLah ShaLlalahu 'Alaihi Wasallam bersabda''Bangunan didalam surga itu batanya terbuat dari emas dan perak, semennya terbuat dari misik yang harum,kerikilnya terbuat dari mutiara dan yakut,pasirnya darii za'faran.Barangsiapa yang masuk kedalam surga ia akan merasakan kenikmatan yang tiada putusnya,kekal dan tidak akan mati,pakaiannya tidak pernah usang,dan masa muda yang tidak pernah tua''(Al Jami'u Ash Shagir hal 133)
Sesungguhnya di surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalam & dalamnya terlihat dari luar. Seorang badui menghampiri beliau, ia bertanya: Itu untuk siapa, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Bagi yg membiasakan ucapannya baik, memberi makan, puasa secara kontinyu, shalat malam untuk Allah saat orang-orang tidur. Berkata Abu Isa: Hadits ini gharib. Sebagian ahlul ilmi membicarakan Abdurrahman bin Ishaq dari sisi hafalannya, ia orang Kufah, sementara Abdurrahman bin Ishaq Al Qurasy, orang Madinah, lebih kuat hafalannya dari dia. [HR. Tirmidzi No.2450].
6. Perabot
Di Surga kelak juga terdapat perabotan dan peralatan seperti gelas, cangkir, wadah dan perabot lainya.
Sesungguhnya di surga ada dua taman, wadah-wadahnya & segala isinya terbuat dari perak, dua taman lain wadah-wadahnya & segala isinya terbuat dari emas, tak ada yg menghalangi kaum untuk melihat Rabb mereka kecuali selendang kesombongan yg ada di wajahNya di surga 'Aden. Dengan sanad ini dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
Sesungguhnya di surga ada kemah dari mutiara-luasnya enampuluh mil, disetiap sisinya ada penghuninya, mereka tak melihat yg lain, mereka dikelilingi orang mu`min. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.
7. Kemampuan Bercinta
Ada yang mengatakan Surga dunia adalah ketika kita bercinta dengan pasangan sah kita, begitu pula dengan penghuni Surga. Penghuni Surga juga mendapatkan kenikmatan ini.
Orang beriman kelak di syurga diberi kekuatan bersetubuh seperti ini & seperti ini, ada yg bertanya: Wahai Rasulullah apakah mampu seperti itu? Beliau menjawab: Mereka diberi kekuatan jima' sampai seratus kali lipat. [HR. Tirmidzi No.2459]
“Sungguh seorang lelaki penduduk surga diberi kekuatan sebagaimana 100 orang lelaki, dalam hal makan, minum, syahwat dan jima’“(HR. Ahmad no.18509. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Mawarid 2230)
8. Kenikmatan Lainnya
Berikut ini beberapa kenikmatan Surga lainya.
Sesungguhnya di surga ada samudera air, samudera madu, samudera susu & samudera khamar, selanjutnya sungai-sungai menyabang kemana-mana. Abu Isa berkata:
Hadits ini hasan shahih. [HR. Tirmidzi No.2494].
Tidak ada pohon di surga kecuali dahannya terbuat dari emas. Abu Isa berkata:
Hadits ini hasan gharib. [HR. Tirmidzi No.2448].
Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pasar. Mereka bertanya; Pasar apa itu?
Beliau menjawab: Terdapat di dalamnya tumpukan minyak misik. Para penghuni surga mendatanginya & berkumpul di sana. Lalu Allah mengirim angin kepada mereka & angin itu menghempaskan mereka masuk ke rumah-rumah mereka. Para penghuni rumah berkata kepada mereka; Sesungguhnya kalian semakin tampan setelah kami. Mereka juga mengatakan demikian. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdul Jabbar dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas dari Nabi seperti itu. [HR. Darimi No.2719].
9. Abadi
Sobat muda kebahagiaan dan kesedihan di dunia itu bersifat sementara paling top 80 tahun. Akan tetapi kebahagiaan di Surga dan kesengsaraan Neraka bersifat kekal, abadi dan selama-lamaya. Coba kita bayangkan selamanya. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk mencari kebahagiaan di akhirat.
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud 106-108)
Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah dari nabi Shallallohu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penyeru menyerukan: Sesungguhnya kalian hidup dan tidak mati selamanya, kalian sehat dan tidak sakit selamanya, kalian muda dan tidak tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firmanNya ‘azza wajalla:; Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (Az Zukhruuf: 72)
10. Puncak Kenikmatan
Inilan puncak kenikmatan tertinggi penghuni Surga.
Ketika para penduduk Surga sedang menikmati kenikmatan Surga tiba-tiba Malaikat mengetuk pintu, dia berkata: “Assalammu'alaikum wahai fulan bin fulan, mari kita mengunjungi Allah." Pada saat itu, kita belum pernah melihat Allah. Kemudian kita menjawab salam sembari membuka pintu rumah kita di surga. Ternyata sudah kendaraan di depan rumah kita yang menunggu.
Dan kalian berkendara sambil menikmati pemandangan di surga, ada tanah lapang, ada pegunungan yang terbuat dari cahaya, pilar-pilar emas, tanah yang terbuat dari misik. Semua orang tinggal di surga sesuai derajat dan tingkatannya masing-masing, dan tak ada seorang pun yang iri hati kepada orang yang derajatnya lebih tinggi darinya. Masing-masing dari kita merasa puas dengan derajat dan hadiah yang diberikan Allah pada kita. Ketika semua penghuni surga turun dari kendaraannya masing-masing, kemudian kita berkumpul dan duduk-duduk sembari bercakap-cakap tentang masa-masa ketika kita masih di dunia.
Tiba-tiba ada cahaya yang sangat benderang di atas sana. Kita menengadah ke atas dan melihat cahaya yang begitu indah itu. Cahaya itu berlapis-lapis, cahaya di atas cahaya, dengan warna yang begitu indah. Karena kita belum pernah melihat Allah, maka kita bertanya kepada para malaikat “Apakah ini cahaya Allah?”
Para malaikat menjawab “Bukan. Ini adalah cahaya yang mendahului Allah.” Subhanallah, hanya cahaya yang mendahului Allah saja sudah begitu indah, bagaimana dengan cahaya Allah? Selagi kita berpikir seperti itu, terdengarlah suara “Assalammu ‘alaikum ya ahla jannah (Salam damai untukmu, wahai penduduk surga).”
Kita menjawab “Ya Allah, Kau adalah kedamaian, dan kedamaian berasal dari-Mu. Maha Suci Engkau, Yang Maha Agung.” Kemudian Allah berfirman “Apakah kalian merasa puas dengan apa yang kalian dapatkan?”
Kita berkata “Ya Allah, bagaimana mungkin kami tidak bahagia ketika Kau menyelamatkan kami dari api neraka dan memasukkan kami ke dalam surga-Mu?”
Allah berfirman: “Apakah ada lagi yang kalian inginkan?”
Kita menjawab “Tidak ada lagi." Hal ini disebabkan kenikmatan yang ada dalam surga, jauh melampaui pikiran manusia manapun, jadi kita bahkan tidak bisa berpikir kenikmatan apa lagi yang jauh melebihi ini, sehingga kita tidak menginginkan apapun lagi.
Allah berfirman: “Hari ini adalah hari pemberian, Aku ingin memberi kalian lebih banyak lagi kepada kalian wahai penduduk surga. Jadi apa yang kalian inginkan?”
Kemudian suatu kerinduan yang mendalam terbersit di benak kita. Kerinduan itu adalah rindu untuk melihat wajah Allah. Sebuah kerinduan yang muncul karena Allah telah memberikan kita nikmat Islam padahal kita tidak pernah memintanya. Dan untuk mereka yang muallaf, Allah telah memberikan kalian petunjuk. Jadi kita semua menjawab “Ya Allah, tunjukkan kepada kami wajah-Mu karena kami rindu pada-Mu. Kami menyembah-Mu sepanjang hidup dan Engkau memberikan kami nikmat yang tak terhitung jumlahnya, namun kami belum pernah melihat-Mu.”
Kemudian tabir antara kita dan Allah akan dibuka. Dan untuk pertama kalinya, kita bisa melihat Allah. Kalian bisa melihat Allah yang menciptakan kalian dari ketidakadaan. Kalian bisa melihat Dia yang menciptakan segala macam keindahan. Kalian akan melihat Dia yang lebih mengetahui tentang diri kalian daripada kalian mengetahui diri kalian sendiri. Kalian akan melihat Dia yang telah memberikan begitu banyak jalan sehingga kalian bisa berada dalam surga. Kalian akan melihat Dia yang lebih menyayangi kalian daripada ibu kalian sendiri, sedangkan kita tidak memberikan-Nya apa-apa sebagai balas jasa.
Pernah suatu ketika para sahabat Rodiallohu ‘Anhu. bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, akankah kita melihat Allah seperti itu?” Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda “Dapatkah kalian melihat bulan?” Para sahabat menjawab “Ya, kami dapat melihatnya.” Rasulullah menjawab “Seperti itulah kalian melihat-Nya.”
Dan melihat Allah adalah sebuah nikmat, sebuah kesenangan yang paling tinggi dirasakan oleh penduduk surga melampaui kesenangan apapun, padahal surga adalah tempatnya berbagai macam kesenangan. Nikmatnya melihat Allah tidak bisa kita pahami di dunia ini.
Sebenarnya masih banyak kenikmatan lain di Surga yang belum saya tulis. Dan seindah apapun gambaran yang diberikan di Al-Qur’an dan Hadist sungguh belum sedikitpun menggambarkan keindahan Surga yang sesungguhnya. Mudah-mudahan kita bisa melihat Surga kelak dan bisa bertemu di sana. Aamiin. Wallohualam bi Sowab.
Hal ini terjadi karena berbagai faktor salah satunya kurangnya pengetahuan pemuda dengan keindahan dan kenikmatan Surga. Para pemuda lebih banyak dijejali dengan tontonan dan bacaan yang sifatnya Hedonisme (kesenangan dunia) dibandingkan dengan ilmu agama tentang Surga akibatnya kebanyakan terlena dan terlena dengan kenikmatan dunia yang sesaat. Padahal jika dibandingkan antara kenikmatan dunia dengan Surga, tentulah amat tidak sepadan.
Dalam hadits qudsi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.” Kemudian Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah rendah. Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no. 3250)
Nah mudah-mudahan dengan diangkatnya tema ini, semakin menarik hati sobat muda untuk menjadi salah satu penduduk Surga. Sehingga para pemuda bersemangat dalam beribadah dan menjalani kehidupan di dunia. Apa saja kenikmatan Syurga? Mari kita simak!
1. Penduduknya
Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda:
"Ahli surga itu halus (tutur bahasanya), muda usianya, putih kulitnya, ideal tinggi tubuhnya, bercelak (kedua matanya), umurnya 33 tahun, bentuk tubuhnya seperti tubuh Nabi Adam Alaihis Salam, tingginya 60 dzira' (hasta), dan lebar badannya tujuh dzira'.
Usia itu merupakan usia terbaik pada manusia dan dengan ukuran sedemikian besar penghuni Surga dapat menikmati kenikmatan Surga dengan lebih maksimal. Selain itu penduduk Surga juga tidak pernah merasa lelah, loyo dan sakit. Mereka tidak membuang ludah, air kencing dan air besar. Kotoran tubuh mereka keluar dalam bentuk keringat yang wangi.
Penduduk Surga setiap hari akan bertambah kegantengan, kecantikan dan kekuatan tubuhnya. Dengan tubuh yang sempurna akan menikmati segala kesenangan di Surga.Bahasa yang digunakan penduduk Surga adalah bahasa Arab karena bahasa ini adalah bahasa paling sempurna tata bahasa dan pengucapannya.
2. Bidadari Surga
Ini dia yang diidam-idamkan kaum pria ketika masuk Surga hehehe..Subhanalloh di dunia saja terkadang kita takjub dengan keindahan paras wanita dunia. Terus bagaimana dengan kecantikan bidadari Surga? Sungguh tak terbayangkan. Oh ya, Sobat muda ingin melihat Ciri-ciri Calon Bidadari Surga silahkan klik kata Cara Menjadi Bidadari Surga. Nah kembali ke tema, berikut ini beberapa kiasan yang menggambarkan kecantikan bidadari Surga.
Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan bidadari-bidadari dengan langsung. Kami jadikan mereka gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya. Kami ciptakan mereka untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan segolongan besar dari orang yang kemudian." (QS. Al-Waqiah [56]: 35-40).
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh manusia sebelum mereka (penghuni- penghuni surga yang menjadi suami para bidadari), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan pula." (QS. Ar-Rahman [55]: 56-60).
Dan mereka (bidadari) memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal". QS Al-Kahfi (18): 31. Sementara dalam sebuah hadits Ibnu Mas'ud disebutkan, "Kemudian hamba Allah penghuni surga melihat, ternyata di sana ada seorang bidadari sedang di atas singgasana. Dia memakai tujuh puluh lapis pakaian, tidak ada satu helai pun dari pakaiannya yang sama warnanya. Dia melihat sumsum tulang betisnya dari balik daging, darah, tulang, dan pakaiannya." (HR Ibnu Abi Dunya).
"Jika seorang bidadari meludah di iaut, air laut itu akan menjadl tawar karena kesegaran air liurnya." Demikian juga yang disebutkan oleh Ibnu Abbas Tentang keharuman mulutnya ini, Rasuluilah bersabda, "Andaikan seorang wanlta penghuni surga muncul, niscaya segaia penjuru bumi akan beraroma wangi, dan sinar mataharl dan bulan akan hilang (karena keindahan tubuhnya)." (HR Ath-ThabranI).
3. Makanan dan Minumannya
Makanan dan minuman penghuni Surga bentuknya sama dengan makanan minuman di dunia seperti buah-buahan, susu, arak, madu dan sebagainya, hanya saja kenikmatannya belum pernah dirasakan ketika di dunia. Di Surga makan dan minuman yang menghampiri mereka, semua serba dimudahkan dalam mendapatkan.
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 20-21).
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Insan : 5-6).
Makanan dan minuman didunia semakin banyak dimakan akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan, akan tetapi makanan dan minuman Surga tidak demikian.
4. Pakaian
Pakaian merupakan lambang kemuliaan yang bertujuan untuk menutupi aurat dan untuk membedakan manusia dengan makhluk lainya seperti hewan. Terkadang ketika di dunia pakaian juga melambangkan derajat seseorang. Maka begitu pula dengan penghuni Surga mereka mendapatkan pakaian yang istimewa dibandingkan pakaian ketika di dunia.
“Mereka memaikai pakaian sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Qs. AL Insaan : 21)
Penghuni surga itu tak berbulu, tak berjenggot, mengenakan calak mata, kemudaan mereka tak hilang & baju mereka tak pernah usang. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib. [HR. Tirmidzi No.2462].
5. Bangunannya
Sama halnya seperti di dunia di Surga juga terdapat bangunan seperti rumah dan gedung-gedung. Hanya saja bahan penyusunya teramat berbeda dan istimewa.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan,RasulualLah ShaLlalahu 'Alaihi Wasallam bersabda''Bangunan didalam surga itu batanya terbuat dari emas dan perak, semennya terbuat dari misik yang harum,kerikilnya terbuat dari mutiara dan yakut,pasirnya darii za'faran.Barangsiapa yang masuk kedalam surga ia akan merasakan kenikmatan yang tiada putusnya,kekal dan tidak akan mati,pakaiannya tidak pernah usang,dan masa muda yang tidak pernah tua''(Al Jami'u Ash Shagir hal 133)
Sesungguhnya di surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalam & dalamnya terlihat dari luar. Seorang badui menghampiri beliau, ia bertanya: Itu untuk siapa, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Bagi yg membiasakan ucapannya baik, memberi makan, puasa secara kontinyu, shalat malam untuk Allah saat orang-orang tidur. Berkata Abu Isa: Hadits ini gharib. Sebagian ahlul ilmi membicarakan Abdurrahman bin Ishaq dari sisi hafalannya, ia orang Kufah, sementara Abdurrahman bin Ishaq Al Qurasy, orang Madinah, lebih kuat hafalannya dari dia. [HR. Tirmidzi No.2450].
6. Perabot
Di Surga kelak juga terdapat perabotan dan peralatan seperti gelas, cangkir, wadah dan perabot lainya.
Sesungguhnya di surga ada dua taman, wadah-wadahnya & segala isinya terbuat dari perak, dua taman lain wadah-wadahnya & segala isinya terbuat dari emas, tak ada yg menghalangi kaum untuk melihat Rabb mereka kecuali selendang kesombongan yg ada di wajahNya di surga 'Aden. Dengan sanad ini dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
Sesungguhnya di surga ada kemah dari mutiara-luasnya enampuluh mil, disetiap sisinya ada penghuninya, mereka tak melihat yg lain, mereka dikelilingi orang mu`min. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.
7. Kemampuan Bercinta
Ada yang mengatakan Surga dunia adalah ketika kita bercinta dengan pasangan sah kita, begitu pula dengan penghuni Surga. Penghuni Surga juga mendapatkan kenikmatan ini.
Orang beriman kelak di syurga diberi kekuatan bersetubuh seperti ini & seperti ini, ada yg bertanya: Wahai Rasulullah apakah mampu seperti itu? Beliau menjawab: Mereka diberi kekuatan jima' sampai seratus kali lipat. [HR. Tirmidzi No.2459]
“Sungguh seorang lelaki penduduk surga diberi kekuatan sebagaimana 100 orang lelaki, dalam hal makan, minum, syahwat dan jima’“(HR. Ahmad no.18509. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Mawarid 2230)
8. Kenikmatan Lainnya
Berikut ini beberapa kenikmatan Surga lainya.
Sesungguhnya di surga ada samudera air, samudera madu, samudera susu & samudera khamar, selanjutnya sungai-sungai menyabang kemana-mana. Abu Isa berkata:
Hadits ini hasan shahih. [HR. Tirmidzi No.2494].
Tidak ada pohon di surga kecuali dahannya terbuat dari emas. Abu Isa berkata:
Hadits ini hasan gharib. [HR. Tirmidzi No.2448].
Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pasar. Mereka bertanya; Pasar apa itu?
Beliau menjawab: Terdapat di dalamnya tumpukan minyak misik. Para penghuni surga mendatanginya & berkumpul di sana. Lalu Allah mengirim angin kepada mereka & angin itu menghempaskan mereka masuk ke rumah-rumah mereka. Para penghuni rumah berkata kepada mereka; Sesungguhnya kalian semakin tampan setelah kami. Mereka juga mengatakan demikian. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdul Jabbar dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas dari Nabi seperti itu. [HR. Darimi No.2719].
9. Abadi
Sobat muda kebahagiaan dan kesedihan di dunia itu bersifat sementara paling top 80 tahun. Akan tetapi kebahagiaan di Surga dan kesengsaraan Neraka bersifat kekal, abadi dan selama-lamaya. Coba kita bayangkan selamanya. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk mencari kebahagiaan di akhirat.
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud 106-108)
Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah dari nabi Shallallohu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penyeru menyerukan: Sesungguhnya kalian hidup dan tidak mati selamanya, kalian sehat dan tidak sakit selamanya, kalian muda dan tidak tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firmanNya ‘azza wajalla:; Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (Az Zukhruuf: 72)
10. Puncak Kenikmatan
Inilan puncak kenikmatan tertinggi penghuni Surga.
Ketika para penduduk Surga sedang menikmati kenikmatan Surga tiba-tiba Malaikat mengetuk pintu, dia berkata: “Assalammu'alaikum wahai fulan bin fulan, mari kita mengunjungi Allah." Pada saat itu, kita belum pernah melihat Allah. Kemudian kita menjawab salam sembari membuka pintu rumah kita di surga. Ternyata sudah kendaraan di depan rumah kita yang menunggu.
Dan kalian berkendara sambil menikmati pemandangan di surga, ada tanah lapang, ada pegunungan yang terbuat dari cahaya, pilar-pilar emas, tanah yang terbuat dari misik. Semua orang tinggal di surga sesuai derajat dan tingkatannya masing-masing, dan tak ada seorang pun yang iri hati kepada orang yang derajatnya lebih tinggi darinya. Masing-masing dari kita merasa puas dengan derajat dan hadiah yang diberikan Allah pada kita. Ketika semua penghuni surga turun dari kendaraannya masing-masing, kemudian kita berkumpul dan duduk-duduk sembari bercakap-cakap tentang masa-masa ketika kita masih di dunia.
Tiba-tiba ada cahaya yang sangat benderang di atas sana. Kita menengadah ke atas dan melihat cahaya yang begitu indah itu. Cahaya itu berlapis-lapis, cahaya di atas cahaya, dengan warna yang begitu indah. Karena kita belum pernah melihat Allah, maka kita bertanya kepada para malaikat “Apakah ini cahaya Allah?”
Para malaikat menjawab “Bukan. Ini adalah cahaya yang mendahului Allah.” Subhanallah, hanya cahaya yang mendahului Allah saja sudah begitu indah, bagaimana dengan cahaya Allah? Selagi kita berpikir seperti itu, terdengarlah suara “Assalammu ‘alaikum ya ahla jannah (Salam damai untukmu, wahai penduduk surga).”
Kita menjawab “Ya Allah, Kau adalah kedamaian, dan kedamaian berasal dari-Mu. Maha Suci Engkau, Yang Maha Agung.” Kemudian Allah berfirman “Apakah kalian merasa puas dengan apa yang kalian dapatkan?”
Kita berkata “Ya Allah, bagaimana mungkin kami tidak bahagia ketika Kau menyelamatkan kami dari api neraka dan memasukkan kami ke dalam surga-Mu?”
Allah berfirman: “Apakah ada lagi yang kalian inginkan?”
Kita menjawab “Tidak ada lagi." Hal ini disebabkan kenikmatan yang ada dalam surga, jauh melampaui pikiran manusia manapun, jadi kita bahkan tidak bisa berpikir kenikmatan apa lagi yang jauh melebihi ini, sehingga kita tidak menginginkan apapun lagi.
Allah berfirman: “Hari ini adalah hari pemberian, Aku ingin memberi kalian lebih banyak lagi kepada kalian wahai penduduk surga. Jadi apa yang kalian inginkan?”
Kemudian suatu kerinduan yang mendalam terbersit di benak kita. Kerinduan itu adalah rindu untuk melihat wajah Allah. Sebuah kerinduan yang muncul karena Allah telah memberikan kita nikmat Islam padahal kita tidak pernah memintanya. Dan untuk mereka yang muallaf, Allah telah memberikan kalian petunjuk. Jadi kita semua menjawab “Ya Allah, tunjukkan kepada kami wajah-Mu karena kami rindu pada-Mu. Kami menyembah-Mu sepanjang hidup dan Engkau memberikan kami nikmat yang tak terhitung jumlahnya, namun kami belum pernah melihat-Mu.”
Kemudian tabir antara kita dan Allah akan dibuka. Dan untuk pertama kalinya, kita bisa melihat Allah. Kalian bisa melihat Allah yang menciptakan kalian dari ketidakadaan. Kalian bisa melihat Dia yang menciptakan segala macam keindahan. Kalian akan melihat Dia yang lebih mengetahui tentang diri kalian daripada kalian mengetahui diri kalian sendiri. Kalian akan melihat Dia yang telah memberikan begitu banyak jalan sehingga kalian bisa berada dalam surga. Kalian akan melihat Dia yang lebih menyayangi kalian daripada ibu kalian sendiri, sedangkan kita tidak memberikan-Nya apa-apa sebagai balas jasa.
Pernah suatu ketika para sahabat Rodiallohu ‘Anhu. bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, akankah kita melihat Allah seperti itu?” Rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam bersabda “Dapatkah kalian melihat bulan?” Para sahabat menjawab “Ya, kami dapat melihatnya.” Rasulullah menjawab “Seperti itulah kalian melihat-Nya.”
Dan melihat Allah adalah sebuah nikmat, sebuah kesenangan yang paling tinggi dirasakan oleh penduduk surga melampaui kesenangan apapun, padahal surga adalah tempatnya berbagai macam kesenangan. Nikmatnya melihat Allah tidak bisa kita pahami di dunia ini.
Sebenarnya masih banyak kenikmatan lain di Surga yang belum saya tulis. Dan seindah apapun gambaran yang diberikan di Al-Qur’an dan Hadist sungguh belum sedikitpun menggambarkan keindahan Surga yang sesungguhnya. Mudah-mudahan kita bisa melihat Surga kelak dan bisa bertemu di sana. Aamiin. Wallohualam bi Sowab.
Post a Comment