ippm-baiturrohim.blogspot.com~Sobat Muda Rahimahumulloh, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Bahkan Nabi Solalallohu Alaihi Wasalam yang ma’sum pun tidak luput dari berbuat salah. Sobat muda pasti tahu Kisah Nabi dengan Ibnu Ummi Maktum sehingga Allah menegur Beliau dengan turunya Surat Abasa ayat 1-16. Dari kisah ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia bukan malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Sobat Muda pada kesempatan kali ini izinkan saya mengingatkan diri sendiri dan Sobat sekalian tentang bahayanya perbuatan dosa yang dampaknya tidak hanya kita rasakan di akhirat kelak, namun juga di dunia. Maka dengan ini saya persembahkan artikel menarik dengan judul “Jejak-Jejak Dosa” mudah-mudahan bermanfaat.
Dosa itu ibarat kotoran bagi tubuh yang akan membuat tidak nyaman. Akan tetapi, jika kotoran itu terlalu sering menempel sedikit demi sedikit kita akan merasa biasa bahkan nyaman dengan kotoran tadi Naudzubillah. Perbuatan dosa juga meninggalkan jejak-jejak bagi pelakunya apa saja jejaknya? Mari kita bahas!
1. Terhalangya Ilmu dan Rezeki
Berkata Imam As-Syafi’i, “Saya mengadu pada Waqi’i tentang buruknya hafalanku. Beliau menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Dan memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang bermaksiat.”
Perbuatan dosa pasti akan menjauhkan seorang dari Ilmu khususnya ilmu agama. Dan boleh jadi yang menghalangi ilmu sampai ke kita adalah perbuatan dosa kita.
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba diharamkan mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya” (HR Ibnu Majah dan Hakim). Hadist ini jelas menunjukkan bahwa rezeki seseorang dapat terhalang akibat dosanya.
2. Hati yang Gelisah
Perbuatan dosa hakikatnya adalah perbuatan yang menyimpang dari nurani kita. Artinya perbuatan dosa itu mengakibatkan rasa sedih dan gelisah. Namun terkadang manisnya hawa nafsu menutupi perasaan seperti itu. Kegelisahan hati terhadap perbuatan maksiat juga bisa menjadi indikator kadar keimanan kita. Ketika kita tidak merasakan gelisah saat berbuat maksiat waspadalah boleh jadi kadar iman kita juga sedang berada di bawah.
3. Merasa Asing
Para pelaku dosa akan merasa asing ketika berada di tengah-tengah orang saleh. Hal ini tidak bukan karena aura yang dibawa oleh pelaku maksiat yang membawa aura negatif. Tidak bisa sesuatu yang buruk berdampingan dengan sesuatu yang baik. Maka jangan heran jika seorang pelaku maksiat akan merasa asing ditengah-tengah orang saleh, pun sebaliknya orang saleh juga merasa asing ditengah para pelaku maksiat.
4. Urusan Menjadi Sulit
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS.Asy-Syura:30) . Dosa adalah suatu keburukan dan sesuatu yang buruk pasti akan berakibat buruk. Untuk point yang satu ini coba Sobat Muda flashback sejenak kesulitan atau musibah yang menimpa kita apa ada hubunganya dengan perbuatan maksiat yang kita lakukan. Jika kita mau jujur maka jawabannya pasti Ia, cobalah diingat lagi. Jika hati kita masih peka tentulah kita bisa merasakanya, tetapi jika tidak kita perlu beristigfar jangan-jangan hati kita sudah amat pekat tertutup dosa.
5. Hilangnya Ketaatan
Sufyan seorang salafus salih berkata, “Selama empat bulan aku tidak dapat melakukan shalat malam hanya karena sebuah dosa yang aku perbuat”. Ibnu Sirin juga pernah mengejek orang miskin dan karena perbuatannya tersebut maka Beliau terbelenggu hutang.
Dari dua contoh di atas kita bisa berinstropeksi diri jangan-jangan malasnya kita dalam beribadah karena perbuatan maksiat kita.
6. Mengakibatkan Maksiat Lainnya
Seorang yang berbuat maksiat maka setan akan segera mendekat dan malaikat akan menjauhinya. Sahal bin Asim mengatakan bahwa hukuman dari perbuatan dosa adalah dosa juga. Maka tidak mengherankan jika kita menjumpai pelaku maksiat akan terkait dengan kemaksiatan lain dan dengan level kemaksiatan yang semakin tinggi.
7. Menyebabkan Sial
Jika ada pernyataan yang mengatakan bahwa “saya berbuat maksiat kan yang rugi saya sendiri bukan kalian, apa urusan kalian”. “Orang zalim hanya akan menzalimi dirinya sendiri” pernyataan seperti ini di bantah oleh Anas bin Malik Rodiallohu Anhu dengan mengatakan “Seekor biawak hampir saja mati kelaparan akibat kezaliman manusia”.
Sungguh pelaku maksiat akan membawa mudharat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi apa saja disekitarnya baik hewan, tumbuhan, manusia bahkan bebatuan juga terkena imbasnya.
8. Matinya Hati
Hati manusia itu sebenarnya merupakan radar dalam hidup. Alat yang bisa mengetahui benar atau tidaknya perbuatan kita, hal ini ditandai dengan adanya kenyamanan dan kegelisahan. Bukankan kita akan merasa tenang setelah kita shalat dan membaca Al-Quran dibandingkan ketika berdusta dan mencuri. Maka jika kita merasakan hal demikian kemungkinan besar hati kita sedang sakit atau bahkan mati. Naudzubillah.
9. Meremehkan Allah
Perbuatan dosa adalah perbuatan lancang kepada Allah karena pelaku dosa berarti melanggar larangan Allah. Pelaku maksiat sebenarnya secara sadar atau tidak berarti telah meremehkan Allah. Aneh memang ketika kita melanggar perintah atasan kita takutnya bukan main tetapi kepada Allah Tuhan Semesta Alam kita malah meremehkan. Astagfirulloh. Anas bin Malik Rodiallohu Anhu menyaksikan generasi
10. Su’ul Khotimah
Akhir setiap kehidupan adalah kematian. Tercabutnya nyawa adalah hal paling menyakitkan dalam kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan jika Setan menggoda saat manusia dalam keadaan kritis seperti ini. Dan akhir kehidupan ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan kebiasaan kita selama masih hidup. Manusia yang ketika hidupnya diisi dengan perbuatan yang baik insyalloh akhir hayatnya juga akan baik (khusnul khotimah) akan tetapi manusia yang selama hidupnya hanya diisi dengan kemaksiatan dan dosa maka besar kemungkinan diakhir hayatnya ia mati dalam perbuatan dosa dan maksiat (su’ul khotimah). Naudzubillahi min dzalik.
Demikian sedikit uraian tentang akibat atau Jejak-Jejak Dosa yang membekas pada para pelakunya. Semoga dengan mengetahui akibat buruk perbuatan dosa, kita menjadi lebih waspada dan menjauhi segala perbuatan dosa. Wallohu’alam.
Sobat Muda pada kesempatan kali ini izinkan saya mengingatkan diri sendiri dan Sobat sekalian tentang bahayanya perbuatan dosa yang dampaknya tidak hanya kita rasakan di akhirat kelak, namun juga di dunia. Maka dengan ini saya persembahkan artikel menarik dengan judul “Jejak-Jejak Dosa” mudah-mudahan bermanfaat.
Dosa itu ibarat kotoran bagi tubuh yang akan membuat tidak nyaman. Akan tetapi, jika kotoran itu terlalu sering menempel sedikit demi sedikit kita akan merasa biasa bahkan nyaman dengan kotoran tadi Naudzubillah. Perbuatan dosa juga meninggalkan jejak-jejak bagi pelakunya apa saja jejaknya? Mari kita bahas!
1. Terhalangya Ilmu dan Rezeki
Berkata Imam As-Syafi’i, “Saya mengadu pada Waqi’i tentang buruknya hafalanku. Beliau menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Dan memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang bermaksiat.”
Perbuatan dosa pasti akan menjauhkan seorang dari Ilmu khususnya ilmu agama. Dan boleh jadi yang menghalangi ilmu sampai ke kita adalah perbuatan dosa kita.
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba diharamkan mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya” (HR Ibnu Majah dan Hakim). Hadist ini jelas menunjukkan bahwa rezeki seseorang dapat terhalang akibat dosanya.
2. Hati yang Gelisah
Perbuatan dosa hakikatnya adalah perbuatan yang menyimpang dari nurani kita. Artinya perbuatan dosa itu mengakibatkan rasa sedih dan gelisah. Namun terkadang manisnya hawa nafsu menutupi perasaan seperti itu. Kegelisahan hati terhadap perbuatan maksiat juga bisa menjadi indikator kadar keimanan kita. Ketika kita tidak merasakan gelisah saat berbuat maksiat waspadalah boleh jadi kadar iman kita juga sedang berada di bawah.
3. Merasa Asing
Para pelaku dosa akan merasa asing ketika berada di tengah-tengah orang saleh. Hal ini tidak bukan karena aura yang dibawa oleh pelaku maksiat yang membawa aura negatif. Tidak bisa sesuatu yang buruk berdampingan dengan sesuatu yang baik. Maka jangan heran jika seorang pelaku maksiat akan merasa asing ditengah-tengah orang saleh, pun sebaliknya orang saleh juga merasa asing ditengah para pelaku maksiat.
4. Urusan Menjadi Sulit
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS.Asy-Syura:30) . Dosa adalah suatu keburukan dan sesuatu yang buruk pasti akan berakibat buruk. Untuk point yang satu ini coba Sobat Muda flashback sejenak kesulitan atau musibah yang menimpa kita apa ada hubunganya dengan perbuatan maksiat yang kita lakukan. Jika kita mau jujur maka jawabannya pasti Ia, cobalah diingat lagi. Jika hati kita masih peka tentulah kita bisa merasakanya, tetapi jika tidak kita perlu beristigfar jangan-jangan hati kita sudah amat pekat tertutup dosa.
5. Hilangnya Ketaatan
Sufyan seorang salafus salih berkata, “Selama empat bulan aku tidak dapat melakukan shalat malam hanya karena sebuah dosa yang aku perbuat”. Ibnu Sirin juga pernah mengejek orang miskin dan karena perbuatannya tersebut maka Beliau terbelenggu hutang.
Dari dua contoh di atas kita bisa berinstropeksi diri jangan-jangan malasnya kita dalam beribadah karena perbuatan maksiat kita.
6. Mengakibatkan Maksiat Lainnya
Seorang yang berbuat maksiat maka setan akan segera mendekat dan malaikat akan menjauhinya. Sahal bin Asim mengatakan bahwa hukuman dari perbuatan dosa adalah dosa juga. Maka tidak mengherankan jika kita menjumpai pelaku maksiat akan terkait dengan kemaksiatan lain dan dengan level kemaksiatan yang semakin tinggi.
7. Menyebabkan Sial
Jika ada pernyataan yang mengatakan bahwa “saya berbuat maksiat kan yang rugi saya sendiri bukan kalian, apa urusan kalian”. “Orang zalim hanya akan menzalimi dirinya sendiri” pernyataan seperti ini di bantah oleh Anas bin Malik Rodiallohu Anhu dengan mengatakan “Seekor biawak hampir saja mati kelaparan akibat kezaliman manusia”.
Sungguh pelaku maksiat akan membawa mudharat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi apa saja disekitarnya baik hewan, tumbuhan, manusia bahkan bebatuan juga terkena imbasnya.
8. Matinya Hati
Hati manusia itu sebenarnya merupakan radar dalam hidup. Alat yang bisa mengetahui benar atau tidaknya perbuatan kita, hal ini ditandai dengan adanya kenyamanan dan kegelisahan. Bukankan kita akan merasa tenang setelah kita shalat dan membaca Al-Quran dibandingkan ketika berdusta dan mencuri. Maka jika kita merasakan hal demikian kemungkinan besar hati kita sedang sakit atau bahkan mati. Naudzubillah.
9. Meremehkan Allah
Perbuatan dosa adalah perbuatan lancang kepada Allah karena pelaku dosa berarti melanggar larangan Allah. Pelaku maksiat sebenarnya secara sadar atau tidak berarti telah meremehkan Allah. Aneh memang ketika kita melanggar perintah atasan kita takutnya bukan main tetapi kepada Allah Tuhan Semesta Alam kita malah meremehkan. Astagfirulloh. Anas bin Malik Rodiallohu Anhu menyaksikan generasi
10. Su’ul Khotimah
Akhir setiap kehidupan adalah kematian. Tercabutnya nyawa adalah hal paling menyakitkan dalam kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan jika Setan menggoda saat manusia dalam keadaan kritis seperti ini. Dan akhir kehidupan ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan kebiasaan kita selama masih hidup. Manusia yang ketika hidupnya diisi dengan perbuatan yang baik insyalloh akhir hayatnya juga akan baik (khusnul khotimah) akan tetapi manusia yang selama hidupnya hanya diisi dengan kemaksiatan dan dosa maka besar kemungkinan diakhir hayatnya ia mati dalam perbuatan dosa dan maksiat (su’ul khotimah). Naudzubillahi min dzalik.
Demikian sedikit uraian tentang akibat atau Jejak-Jejak Dosa yang membekas pada para pelakunya. Semoga dengan mengetahui akibat buruk perbuatan dosa, kita menjadi lebih waspada dan menjauhi segala perbuatan dosa. Wallohu’alam.
Post a Comment