Header Ads

test

Sejarah Singkat Valentine's Day

Baik Sobat Muda Sebelum Anda membaca artikel 7 Alasan Meninggalkan Valentine Sobat perlu tau ini Sejarah Singkat Valentine's Day.

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).

Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:

Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.

Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.

Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Berikut Beberapa Latar Belakang Lain di Rayakanya Valentine

Valentine’s Day di Normandin
Centa lain tentang Valentine’s Day, dikenal di Normandin, dengan istilah “Galantine”. Artinya hampir mirip dengan Valentine, yaitu yang diartikannya : “gagah” atau “kasih”. Dihubungkan dengan “Santo Valentine ” artinya adalah seorang yang memberikan cinta dan kasih “.

Valentine’s Day di Inggris
Di Inggris, tanggal 14 Februari itu menjadi kepercayaan mereka adalah “Hari Perkawinan Burung”. Kata. penyair Inggris yang bernama Geoffrey Chaucer, tahun 1300 M, menulis dalam buku “The Parliament of Fowls”, hari Valentine itu adalah : “pada saat itu segala unggas mencari pasangan kawin” Kepercayaan itu berkembang menjadi kepercayaan umum di Eropa : “Sebaiknya pada tanggal 14 Februari itu dijadikan momentum mencari pasangan muda-mudi, mencari teman hidupnya”.

Valentine’s Day di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, Valentine’s Day dipopulerkan dengan “Greeting Card” (Kartu Ucapan Selamat), untuk Membina perdamalan dunia, terutama setelah Perang Dunia Kesatu.

Hari Gelap di Korea Selatan
Valentine’s Day (Hari Kasih Sayang) berubah di Seoul (Korea Selatan) diselenggarakan tiap tanggal 14 April, dikenal dengan “Hari Gelap” bagi Pencari cinta dan kasih sayang. Kaum muda yang belum punya pasangan alias jomblo tampil dengan pakaian hitam, termasuk menyantap makanan juga berwarna hitam, dan menyantap mi yang berwarna hitam, karena kesal tak punya pasangan.


Daftar Pustaka:
https://rumaysho.com/772-6-kerusakan-hari-valentine.html
http://dewandakwahjabar.com/bahaya-valentines-day/

No comments

Trimakasih Sudah Berkenan Berkomentar