Krisis pemuda mungkin itulah keluhan yang sering mencuat dalam perbincangan para aktivis dan ormas dakwah di sekitar kita. Masalahnya bukan pada tidak adanya pemuda, namun terletak pada tidak adanya atau sedikit generasi muda yang terjun di dunia dakwah.
Kebanyakan pemuda lebih asyik dengan aktivitas hiburan seperti nonton, main musik, jalan-jalan dibandingkan harus beraktivitas di masjid. Kesan remaja masjid dalam benak kebanyakan pemuda adalah aktivitas membosankan mendengarkan ceramah para ustad. Selain itu kemajuan teknologi juga mengalihkan perhatian anak terhadap aktivitas dakwah. Smartphone dan gadged mengubah kebiasaan para pemuda, para pemuda banyak yang asyik sendiri didepan kotak ajaib ini berselancar di akun media sosial.
Beberapa hal di atas yang mungkin menjadikan kebanyakan para pemuda jauh dari masjid, tidak menyukai dunia dakwah. Namun sobat muda, percayalah tidak semua pemuda seperti itu, akan selalu ada pemuda yang hatinya tergantung ke masjid. Yang hidupnya ia abdikan kepada Allah dan agamanya. Para pemuda yang mengharap mendapatkan naungan di akhirat sebagaimana hadist Nabi
Solallohu Alaihi Wasalam.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam
naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali)
kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah
(ketaatan) kepada Allah …” (HSR al-Bukhari (no. 1357) dan Muslim (no. 1031))
Post a Comment