.png)
Ibadah Romadhon Yang Terlupakan
IPPM-Baiturrohim.blogspot.com~Sobat Muda Muslim yang semoga dirahmati Allah. Romadhon memang sudah berlalu, tetapi saya meyakini bahwa artikel ini akan tetap berarti setidaknya jika kita bertemu denganya lagi. Disini saya akan sedikit menyampaikan Sebuah Ibadah Sunnah dari Nabi Muhammad Solallohu Alaihi Wasalam di bulan Romadhon yang banyak terlupakan, yaitu I’tikaf.
I’tikaf artinya berdiam , maksudnya berdiam di masjid dengan tujuan bertaqorub kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala degan Shalat, membaca Al Quran, berdzikir atau melakukan hal yang bermanfaat. Tujuan utama i’tikaf adalah mendapatkan Lailatul Qodar malam yang lebih utama dari 1.000 bulan, yang berada dimalam-malam ganjil.
I’tikaf adalah ibadah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi sejak puasa diperintahkan tahun 2 H hingga Beliau wafat. Bahkan pernah suatu saat beliau meninggalkan i’tikaf karena harus berjihad, ditahun berikutnya Beliau mengqodo di tahun berikutnya.
Jika kita ingin meniru i’tikaf Nabi Muhammad Solallohu Alaihi Wasalam maka kita mulai dari tanggal 20 Ramadhan sebelum magrib masuk masjid (malam 21 Bulan Ramadhan) dan baru keluar hingga Shalat Idul Fitri. “ Nabi bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir melebihi hari-hari yang lain” (HR. Muslim)
Tidak keluar kecuali untuk hal-hal yang penting seperti makan, buang hajat, mandi atau semisal. Bahakan tidak diperbolehkan juga menengok orang sakit dan mengantar jenazah. Bila keluar tanpa ada keperluan yang mendesak amaka I’tikafnya batal.I’tikaf memang tidak mudah bagi sebagian Kaum Muslim saat ini, disaat kebanyakan manusia sibuk mempersiapkan pernak-pernik seputar lebaran kita malah mengasingkan diri di masjid sungguh bukan perkara yang gampang, terlebih bagi para pemuda. Akan tetapi Sobat, mengingat pentingnya ibadah I’tikaf maka marilah kita berlajar melaksankannnya walaupun mungkin tidak seideal dan sesempurna Nabi kita, setidaknya kita berusaha. Minimal ya di malam harinya. Mudah-mudahan dengan demikian kita termasuk golongan yang menghidupkan sunnahnya.
Atas latar belakang itu kami IPPM Baiturrohim belajar menjalankan amalan sunah yang terlupakan ini. Berikut beberapa gambar terkait kegiatan I’tikaf kami.
Kegiatan Amaliyah Romadhon yang lainnya.
I’tikaf artinya berdiam , maksudnya berdiam di masjid dengan tujuan bertaqorub kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala degan Shalat, membaca Al Quran, berdzikir atau melakukan hal yang bermanfaat. Tujuan utama i’tikaf adalah mendapatkan Lailatul Qodar malam yang lebih utama dari 1.000 bulan, yang berada dimalam-malam ganjil.
I’tikaf adalah ibadah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi sejak puasa diperintahkan tahun 2 H hingga Beliau wafat. Bahkan pernah suatu saat beliau meninggalkan i’tikaf karena harus berjihad, ditahun berikutnya Beliau mengqodo di tahun berikutnya.
Jika kita ingin meniru i’tikaf Nabi Muhammad Solallohu Alaihi Wasalam maka kita mulai dari tanggal 20 Ramadhan sebelum magrib masuk masjid (malam 21 Bulan Ramadhan) dan baru keluar hingga Shalat Idul Fitri. “ Nabi bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir melebihi hari-hari yang lain” (HR. Muslim)
Tidak keluar kecuali untuk hal-hal yang penting seperti makan, buang hajat, mandi atau semisal. Bahakan tidak diperbolehkan juga menengok orang sakit dan mengantar jenazah. Bila keluar tanpa ada keperluan yang mendesak amaka I’tikafnya batal.I’tikaf memang tidak mudah bagi sebagian Kaum Muslim saat ini, disaat kebanyakan manusia sibuk mempersiapkan pernak-pernik seputar lebaran kita malah mengasingkan diri di masjid sungguh bukan perkara yang gampang, terlebih bagi para pemuda. Akan tetapi Sobat, mengingat pentingnya ibadah I’tikaf maka marilah kita berlajar melaksankannnya walaupun mungkin tidak seideal dan sesempurna Nabi kita, setidaknya kita berusaha. Minimal ya di malam harinya. Mudah-mudahan dengan demikian kita termasuk golongan yang menghidupkan sunnahnya.
Atas latar belakang itu kami IPPM Baiturrohim belajar menjalankan amalan sunah yang terlupakan ini. Berikut beberapa gambar terkait kegiatan I’tikaf kami.
Kegiatan Amaliyah Romadhon yang lainnya.
Post a Comment