Header Ads

test

7 Indikator Kebahagiaan Ibnu Abbas Rodiallohuanhu




IPPM Baiturrohim~Sobat semua manusia pasti mengingkinkan kebahagiaan. Tidak mengherankan jika beberapa manusia berjuang mati-matian untuk menggapai yang namanya kebahagiaan. Segala cara dilakukan bahkan hal-hal yang dilarang oleh norma masyarakat maupun norma agama dilakukan. Naudzubillah.

Apa sih kebahagiaan? Banyak diantara kita yang mendefinisikan kebahagiaan yang jika disimpulkan kebahagiaan yaitu segala sesuatu yang membuat senang. Tetapi ini sangat bersifat relatif, kenapa? Ternyata faktanya sesuatu yang di anggap membahagiaan orang lain belum tentu dianggap membagiakan bagi yang lainnya.
 Dalam sebuah kisah suatu hari Ibnu Abbas Rodiallohuanhu ditanya oleh para Tabi’in mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan, dan jawabannya adalah ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia yaitu :

1.        Qalbun Syakirun / hati yang selalu bersyukur.
Tidak jarang kita merasa susah bukan karena kita tidak memiliki sesuatu, tetapi karena kita lebih banyak memikirkan sesuatu yang tidak ada pada kita. Maka jika kita ingin bahagia selalulah menghadirkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap segala keadaan kita. Bersyukur Ada 3 syarat dikatakan orang bersyukur :
Ø   Ia mengakui nikmat Allah SWT kepada dirinya di hati
Ø   Ia menyanjung Allah SWT atas nikmat itu mengucap Alhamdulillah
Ø   Ia menggunakan nikmat itu untuk mendapatkan ridha-Nya.

2.        Al azwaju shalihah, pasangan hidup yang sholeh
” Diantara kebahagiaan anak Adam (adalah) istri shalihah, tempat tinggal yang baik dan kendaraan yang baik (HR Ahmad)”. Bukankah dunia ini perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah Istri yang shalih dan begitu pula sebaliknya. Pasangan yang shalih/shalihah akan mengetahui kewajibanya sehingga dengan demikian hak kita pun terpenuhi. Pasangan yang takut dengan Allah juga akan mudah diingatkan apabila salah, bersabar atas segala kekurangan dan mensyukuri apa yang ada pada diri pasangannya. Sehingga kebagiaan dapat tercipta.

3.        Al Auladan abrar, anak yang sholih
Memiliki anak yang shalih merupakan indikator ketiga yang membuat hati kita menjadi bahagia. Anak shalih anak itu sangat menghormati kedua orang tuanya, berbakti dan senantiasa mendoakan keduanya. Anak shalih juga kelak dapat menolong kita dan memperberat amalan kita. Sehingga cukuplah seorang merasakan kebagiaan di dunia jika ia memiliki anak yang shalih.

4. Albiatu sholihah, lingkungan yang baik (kondusif ) untuk iman kita.
Lingkungan itu bak orang tua kedua bagi kita yang ikut membentuk karakter dan diri kita.
Perumpamaan teman yang shalih itu seperti penjual minyak wangi yang akan membuat kita ikut menjadi harum, dan perumpamaan teman yang buruk seperti pandai besi yang membuat kita bau percikan api.Maka lingkungan yang kondusif dan baik menjadi hal yang membuat kita bahagia. Lingkungan kondusif yaitu  lingkungan yang baik yang dikelilingi oleh orang orang yang shalih yang menambah dan keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

5. Al malul halal, harta yang halal
Paradigma dalam islam mengenai harta adalah bukan banyaknya, tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW`pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan :” Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, ” Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan ? Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal, karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah.Dan tentu hartanya memberikan ketenangan dan keberkahan di dalam kehidupan.

6. Tafakuh fi dien, semangat untuk memahami agama
Tidak ada hal yang lebih indah dibandingkan mengenal Allah Subahanahu Wa Taala. Dan pengenalan hamba terhadap Allah tidak lain dengan jalan memahami agamanaya.
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.(HR Bukhori Muslim)
Maka ketika kita semangat untuk belajar agama dan diberi kefahaman dalam urusan dien itulah bahagia.

7. Umur yang barokah.
Umur yang barokah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah.

 Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ketujuh indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Tentunya adalah dengan berdoa dan berusaha. Insyallah. Wallohualam.

No comments

Trimakasih Sudah Berkenan Berkomentar