Kebaikan kita? Hanya Allah yang tahu..
Ada beberapa orang yang berkata," Tuhan tidak adil, hidup ku tidak berubah sama sekali, aku sudah berdo'a tapi belum juga dll.. ", ungkapan yang menggerutu tentang nasib yang dia anggap tidak pantas untuknya, menolak terhadap nikmat yang ada saat ini ada, selalu merasa kurang dengan yang dimilikinya saat ini.
Ya, memang manusia itu memilik tabiat menginginkan sesuatu yang bagus, hebat, terhormat, dipandang baik oleh orang lain dan semacamnya. Tapi layakkah kita untuk menggerutu seperti ungkapan diatas?
Jawabnya sama sekali tidak!
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
(Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الْÙ‚ِتَالُ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ÙƒُرْÙ‡ٌ Ù„َÙƒُÙ…ْ ۖ ÙˆَعَسَÙ‰ٰ Ø£َÙ†ْ تَÙƒْرَÙ‡ُوا Ø´َÙŠْئًا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙƒُÙ…ْ ۖ ÙˆَعَسَÙ‰ٰ Ø£َÙ†ْ تُØِبُّوا Ø´َÙŠْئًا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø´َرٌّ Ù„َÙƒُÙ…ْ ۗ ÙˆَاللَّÙ‡ُ ÙŠَعْÙ„َÙ…ُ ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù„َا تَعْÙ„َÙ…ُونَ)
[Surat Al-Baqarah 216]
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Ibnu Katsir rahimahullah dalam ayat ini berkata bahwa ayat ini menunjukkan kewajiban jihad kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah demi menegakkan islam di muka bumi. Mari kita tadabburi ayat diatas, ketika kita dihadapkan pada suatu pilihan yang tidak sesuai dengan keinginan kita tentu spontanitas kita berat untuk menerimanya bahkan bisa saja menolaknya secara langsung, seperti berperang dalam ayat diatas. Apa sebabnya kita tidak menerima itu?
Karena kita tidak yakin kepada Allah Ta'ala. Tidak yakin dengan rencana Allah Ta'ala.
Maka dalam ayat tersebut cukuplah jelas bahwa yang mengetahui kebaikan bagi kita hanyalah Allah Ta'ala.
Cukuplah bagi kita yakin dan berbaik sangka kepada Allah, niscaya hati kita bisa menerima apa yang Allah berikan kita saat ini, kita syukuri apa yang ada, mensyukuri beribu nikmat-Nya dengan menunaikan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang dan menegakkan sunnah nabi-nya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam semampu kita.
Wallahualam bishowab.
Post a Comment