Header Ads

test

Mengeluh Tanda Lemah Jiwa

IPPM-Baiturrohim.blogspot.com~ Hidup kok rasanya susah sekali ya...
Hujan lagi hujan lagi...hmm jadi tidak bisa kemana mana...
Panas sekali ya udaranya..dimana-mana debu..
Sudah belajar ko nilainya masih jelek ya...
Temanku itu nakal dan menyebalkan sekali...

Sobat Muda pernah dengar ungkapan seperti itu? Pernah jumpa kakak, adik atau saudaranya? Hehehe..saya sih pernah dengar bahkan sering ketemu dengan ‘keluarganya ‘ bawaanya tidak ada bahagia dan syukurnya. Mungkin sebagian dari kita menjawab itu kan ungkapan hati, sekedar unek-unek atau curhat. Iya benar tapi semuanya bermuara kepada satu hal yaitu keluhan.

Terus apa ada yang salah? Coba kita jawab pertanyaan ini bersama kira-kira dengan ucapan seperti diatas apa masalah akan selesai? Saya pikir tidak bukanya selesai malah bisa jadi tambah. Apa penderitaan kita jadi berkurang? Saya pikir juga tidak dengan berkata demikian tidak akan mengubah keadaan. Apa orang jadi simpati terus mau menolong kita? Jangankan ditolong ada simpati juga tidak justru malah orang hilang rasa jika mendengar manusia yang terlalu sering mengeluh dalam hidupnya.

Tapi Itulah kita manusia..sebagaimana Firman Allah didalam QS Al Ma’aarij : 20

“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,”


Itulah kebanyakan manusia, hanya sedikit yang tidak demikian. Mengeluh tanda lemahnya jiwa? Orang yang banyak mengeluh pertanda jiwanya lemah. Coba kita baca biografi orang sukses di sekitar kita. Saya yakin mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak mudah mengeluh. Terus apakah kita tidak boleh mengeluh?

Sobat muda sebenarnya mengeluh itu boleh-boleh saja karena itu sudah sifat manusia, hanya saja dalam mengeluh kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini agar keluh kesah kita berarti :
1. Mengeluhlah kepada Makhluk yang tepat
Mengeluhlah kepada Makhluk yang memang pantas dikeluhi, tempat yang tepat untuk bersandar, tempat meminta, memohon pertolongan dan yang menguasai segala urusan yaitu Allah Tuhan Semesta Alam. Mengeluhlah di waktu-waktu yang tepat seperti di sepertiga malam terkhir atau sehabis shalat. Jadikan Allah tempat pertama berkeluh kesah sebelum ke yang lain. Setelah itu barulah kita sampaikan keluhan kepada manusia. Bukan asal manusia, tetapi manusia yang diharapkan menjadi problem solver kita.

2. Mengeluhlah untuk menemukan solusi
Jikalau Allah sudah tidak diragukan lagi pasti keluhan kita berbuah solusi. Yang perlu digaris bawahi adalah keluhan kepada manusia. Seperti teman, saudara, guru atau ulama. Walaupun kita mengeluh kepada manusia yang tepat, tetapi jika semangat yang kita bawa bukan semangat solusi misalkan hanya ingin dibelaskasihani atau sekedar mendapat simpati maka yang terjadi bisa jadi malah sebaliknya sehingga yang ada malah kecewa. Maka mengeluhlah untuk menemukan solusi.

Jadi kesimpulanya kita boleh mengeluh kepada Makhluk yang pantas yaitu Allah, diperbolehkan juga mengeluh kepada manusia dengan melihat situasi dan kondisi serta dengan semangat menemukan solusi. Bukan sekedar untuk diketahui atau dikasihani hehehe. Wallohualam bi sowab. Silahkan juga baca artikel menarik seputar Remaja dan Pengembangan Diri.

No comments

Trimakasih Sudah Berkenan Berkomentar