Perang Suriah Pintu Gerbang Khilafah
IPPM Baiturrohim.blogspot.com~Sobat Muda berbicara masalah Perang Suriah adalah hal yang menarik untuk di perbincangkan. Kenapa demikian? Karena ada yang spesial yang membedakan Perang Suriah dengan konflik-konflik di timur tengah lainnya. Apa yang istimewa dari Perang Suriah sebenarnya, sehingga kita perlu tahu tentang perang ini. Di artikel yang lalu saya sudah pernah membahas tentang Apa Penyebab Perang Suriah, saya juga menulis artikel Alasan Mengapa Kita Harus Membela Rakyat Suriah. Nah kali ini saya akan menambahkan sekaligus menganalisa bahwa Perang Suriah Merupakan Pintu Gerbang Menuju Khilafah.
Sebelum kita bahas keterkaitan antara Perang Suriah dengan Khilafah Islamiyah, mari sedikit kita tengok sejarah. Khilafah Islamiyah pertama kali terbentuk adalah pada saat Nabi Muhammad Solallohu Alaihi Wasalam hidup sekitar 623 M yang diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), kekhalifahan yang dipegang berturut-turut oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah. Kekhalifaan Islam terakhir itu pada masa Dinasti Ustmani dengan Raja yang terakhir Sultan Abdul Majid II yang runtuh pada tahun 1924 M tepatnya tanggal 23 Maret. Sehingga tanggal 23 Maret 2014 kemarin tepat 90 tahun Umat Islam hidup tanpa naungan Khilafah.
Sobat Muda walaupun tampak lama Umat Islam dalam keterpurukan, hidup tanpa naungan khilafah, tetapi jika kita bandingkan dengan masa Umat Islam berkuasa sungguh amat jauh dari tahun 623 – 1924 M sekitar 1301 Tahun, 13 Abad masa yang cukup lama untuk suatu peradaban. Sobat Muda namun ada yang menarik jika kejadian ini dikaitkan dengan Nubuah Nabi.
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ سَالِمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ فَقَالَ يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأُمَرَاءِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
"Nabi saw bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".[HR. Imam Ahmad]
Dari hadis di atas disebutkan fase-fase yang dialami Umat Islam.
1. Fase Kenabian (Zaman nabi)
2. Fase Kekhilafahan (Zaman Khulafaur Rosyidin)
3. Fase Raja Menggigit (Zaman Raja Setelah itu)
4. Fase Raja Diktator (Zaman setelah Khilafah runtuh/ negara-negara Islam)
5. Fase Khilafah (Zaman yang sedang dinantikan)
Sobat tidak salah lagi sekarang kita difase ke empat menuju fase yang terakhir yaitu Fase terakhir umat Islam dimana pada Fase itu Umat Islam akan kembali berjaya, akan kembali memimpin dunia.
Ada hal yang memperkuat kenapa pintu gerbang itu terbuka lewat Perang Suriah. Diantaranya adalah hadis berikut.
Sampai suatu ketika, Al-Irbad bin Sariyah meriwayatkan dari Nabi Shallahu alaihi wa salam, bahwa beliau berkhotbah dihadapan kaum muslimin, “Wahai manusia. Tak lama lagi, kalian akan menjadi tentara di kirim ke pelbagai wilayah,yaitu tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman”. Kaum muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka akan menjadi para pembebas, yang membebaskan wilayah-wilayah yang luas, dan nantinya menjadi bagian wilayah Islam, yang sudah dibebaskan.
Mendengar khotbah Rasulullah shallahu alaihi was salam, Ibnu Hawalah berkata : “Ya Rasulullah, jika akau sampai pada masa itu, pilihkan untukku, ke kelompok tentara yang berangkat ke mana sebaiknya aku ikut?”. Selanjutnya, Nabi Shallahu alaihi wa salam, bersabda : ”Aku memilihkan Syam untukmu, karena Syam adalah pilihan kaum muslimin dan negeri pilihan Allah. Dia mengumpulkan di sana makhluk-Nya yang terpilih. JIka enggan ke sana, hendaknya pergi ke Yaman. Dan, diberi minum dengan gidirnya. Karena hal itu juga mencukupi (setara)bagiku, dari Syam dan penduduknya”. (HR.Ath-Thabrani dan al-Bazzaar).
Selain itu bukankah Nabi Isa Alaihissalam juga kelak akan turun di kota Damaskus ibu kota Suriah saat ini. Sebagaimana Hadist Riwayat Imam Ahmad :
“Ketika dia (Dajjal) dalam keadaan demikian, lantas Allah menurunkan Al Masih Ibnu Maryam. Dia akan turun di menara putih di bagian timur kota Damaskus mengenakan pakaian berwarna kuning kunyit dan meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap kedua malaikat (yang membawanya turun).
Nah kiranya beberapa hadist di atas menandakan bahwa Suriah dan penduduknya merupakan tempat dan orang yang Istimewa. Jadi perang Suriah bukan suatu kebetulan, tetapi memang sesuatu yang direncanakan so sudah selayaknya kita mendukung dan mendoakan perjuangan Rakyat Suriah dalam menumbangkan Rezim Syiah Bashar..perjuangan bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk umat Islam sebagai Pintu Gerbang Menuju Kejayaan Islam, Khilafah Islamiyah.
Wallohu’alam.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Khilafah
http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2013/05/dalil-tentang-turunnya-nabi-isa-alaihis.html#sthash.R0RegRBk.dpuf
Sebelum kita bahas keterkaitan antara Perang Suriah dengan Khilafah Islamiyah, mari sedikit kita tengok sejarah. Khilafah Islamiyah pertama kali terbentuk adalah pada saat Nabi Muhammad Solallohu Alaihi Wasalam hidup sekitar 623 M yang diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), kekhalifahan yang dipegang berturut-turut oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah. Kekhalifaan Islam terakhir itu pada masa Dinasti Ustmani dengan Raja yang terakhir Sultan Abdul Majid II yang runtuh pada tahun 1924 M tepatnya tanggal 23 Maret. Sehingga tanggal 23 Maret 2014 kemarin tepat 90 tahun Umat Islam hidup tanpa naungan Khilafah.
Sobat Muda walaupun tampak lama Umat Islam dalam keterpurukan, hidup tanpa naungan khilafah, tetapi jika kita bandingkan dengan masa Umat Islam berkuasa sungguh amat jauh dari tahun 623 – 1924 M sekitar 1301 Tahun, 13 Abad masa yang cukup lama untuk suatu peradaban. Sobat Muda namun ada yang menarik jika kejadian ini dikaitkan dengan Nubuah Nabi.
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ سَالِمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ فَقَالَ يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأُمَرَاءِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
"Nabi saw bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".[HR. Imam Ahmad]
Dari hadis di atas disebutkan fase-fase yang dialami Umat Islam.
1. Fase Kenabian (Zaman nabi)
2. Fase Kekhilafahan (Zaman Khulafaur Rosyidin)
3. Fase Raja Menggigit (Zaman Raja Setelah itu)
4. Fase Raja Diktator (Zaman setelah Khilafah runtuh/ negara-negara Islam)
5. Fase Khilafah (Zaman yang sedang dinantikan)
Sobat tidak salah lagi sekarang kita difase ke empat menuju fase yang terakhir yaitu Fase terakhir umat Islam dimana pada Fase itu Umat Islam akan kembali berjaya, akan kembali memimpin dunia.
Ada hal yang memperkuat kenapa pintu gerbang itu terbuka lewat Perang Suriah. Diantaranya adalah hadis berikut.
Sampai suatu ketika, Al-Irbad bin Sariyah meriwayatkan dari Nabi Shallahu alaihi wa salam, bahwa beliau berkhotbah dihadapan kaum muslimin, “Wahai manusia. Tak lama lagi, kalian akan menjadi tentara di kirim ke pelbagai wilayah,yaitu tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman”. Kaum muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka akan menjadi para pembebas, yang membebaskan wilayah-wilayah yang luas, dan nantinya menjadi bagian wilayah Islam, yang sudah dibebaskan.
Mendengar khotbah Rasulullah shallahu alaihi was salam, Ibnu Hawalah berkata : “Ya Rasulullah, jika akau sampai pada masa itu, pilihkan untukku, ke kelompok tentara yang berangkat ke mana sebaiknya aku ikut?”. Selanjutnya, Nabi Shallahu alaihi wa salam, bersabda : ”Aku memilihkan Syam untukmu, karena Syam adalah pilihan kaum muslimin dan negeri pilihan Allah. Dia mengumpulkan di sana makhluk-Nya yang terpilih. JIka enggan ke sana, hendaknya pergi ke Yaman. Dan, diberi minum dengan gidirnya. Karena hal itu juga mencukupi (setara)bagiku, dari Syam dan penduduknya”. (HR.Ath-Thabrani dan al-Bazzaar).
Selain itu bukankah Nabi Isa Alaihissalam juga kelak akan turun di kota Damaskus ibu kota Suriah saat ini. Sebagaimana Hadist Riwayat Imam Ahmad :
“Ketika dia (Dajjal) dalam keadaan demikian, lantas Allah menurunkan Al Masih Ibnu Maryam. Dia akan turun di menara putih di bagian timur kota Damaskus mengenakan pakaian berwarna kuning kunyit dan meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap kedua malaikat (yang membawanya turun).
Nah kiranya beberapa hadist di atas menandakan bahwa Suriah dan penduduknya merupakan tempat dan orang yang Istimewa. Jadi perang Suriah bukan suatu kebetulan, tetapi memang sesuatu yang direncanakan so sudah selayaknya kita mendukung dan mendoakan perjuangan Rakyat Suriah dalam menumbangkan Rezim Syiah Bashar..perjuangan bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk umat Islam sebagai Pintu Gerbang Menuju Kejayaan Islam, Khilafah Islamiyah.
Wallohu’alam.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Khilafah
http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2013/05/dalil-tentang-turunnya-nabi-isa-alaihis.html#sthash.R0RegRBk.dpuf
Post a Comment