Salam hangat Sobat Muda. Alkhamdulillah Sobat kita masih di beri kesempatan untuk bisa bertemu lagi. Langsung saja ya, judul di atas pasti sangat menarik khususnya bagi Sobat yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah. Bicara masalah cinta memang tidak akan pernah ada habisnya. Selalu menarik setiap saat. Kemudian alasan kenapa saya mengangkat tema ini adalah karena banyak remaja yang terkena virus cinta tetapi salah menyikapinya.
Sebenarnya bagaimana Islam memandang virus cinta ini? Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya mengatur seluruh gerak-gerik manusia dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Termasuk virus cinta juga tidak luput dari bahasanya. Islam memandang cinta kepada lawan jenis sebagai hal yang fitrah suci sudah sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat Al Fatir :11 “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)”.
Sobat muda, dari ayat di atas kita bisa memahami bahwa sudah Sunatulloh ketika dua insan saling terjangkit virus cinta ini agar memiliki ketertarikan untuk melestarikan keturunan. Permasalahan yang muncul adalah jika virus cinta ini melanda kepada remaja yang secara mental dan financial belum siap ke arah pernikahan. Para remaja kebanyakan justru salah obat ketika terjangkit virus cinta ini. Obatnya malah dengan berduaan, bermesraan, dan lain-lain atau istilah lazimnya dengan pacaran. Maka namanya juga salah obat, alih-alih sembuh malah bisa bisa berbahaya virus cinta ini. Loh kok bisa? Ya bisa mari kita lanjutkan.
Catatan yang perlu digaris bawahi adalah Islam melarang manusia untuk mendekati zina termasuk dalam hal ini adalah pacaran.“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” Coba Sobat semua amati dan teliti apa motivasi kebanyakan remaja ketika pacaran. Mungkin sebagian akan menjawab untuk menambah semangat belajar, sekedar teman curhat dan lainnya. Saya kira itu hanya bumbunya saja, tetapi yang utama adalah untuk kesenangan belaka atau sekedar melampiaskan hawa nafsu saja. Apa buktinya? Berapa banyak Muslimah muda yang menanggalkan kehormatanya dengan mengatasnamakan cinta? Sungguh sudah tidak terhitung jumlahnya Naudzubillah.
Kepada Muslimah camkan perkataan saya. Sungguh omong kosong jika ada laki-laki mengatakan mencintai dan menyayangi seseorang wanita tetapi malah berani menjamahi tubuhnya, menodai kehormatannya. Sungguh-sungguh berdusta! Laki-laki yang benar-benar mencintai seseorang wanita adalah mereka yang menjaga dan melindungi kehormatan wanita, bukan malah sebaliknya. Lelaki gentle adalah yang berani mengatakan cinta jika sudah siap meminangnya bukan yang mudah mengutarakan cinta.
Sobat muda sekali lagi Islam tidak pernah melarang dan mengingkari virus cinta. Islam juga sudah memberikan solusi bagaimana mengatur dan mengobati virus ini. Sekarang kembali kepada pribadi kita masing-masing apakah kita mau melaksanakannya atau tidak. Sobat muda sungguh setiap dari kita akan mempertanggungjawabkan segala yang diperbuatanya.Mungkin diantara Sobat muda ada yang tergugah untuk segera mengobati virus ini silahkan baca juga artikel Obat Virus Cinta. Wallohualam bisowab. Salam hangat Sobat muda.(ippm-baiturrohim.blogspot.com)
Sebenarnya bagaimana Islam memandang virus cinta ini? Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya mengatur seluruh gerak-gerik manusia dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Termasuk virus cinta juga tidak luput dari bahasanya. Islam memandang cinta kepada lawan jenis sebagai hal yang fitrah suci sudah sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat Al Fatir :11 “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)”.
Sobat muda, dari ayat di atas kita bisa memahami bahwa sudah Sunatulloh ketika dua insan saling terjangkit virus cinta ini agar memiliki ketertarikan untuk melestarikan keturunan. Permasalahan yang muncul adalah jika virus cinta ini melanda kepada remaja yang secara mental dan financial belum siap ke arah pernikahan. Para remaja kebanyakan justru salah obat ketika terjangkit virus cinta ini. Obatnya malah dengan berduaan, bermesraan, dan lain-lain atau istilah lazimnya dengan pacaran. Maka namanya juga salah obat, alih-alih sembuh malah bisa bisa berbahaya virus cinta ini. Loh kok bisa? Ya bisa mari kita lanjutkan.
Catatan yang perlu digaris bawahi adalah Islam melarang manusia untuk mendekati zina termasuk dalam hal ini adalah pacaran.“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” Coba Sobat semua amati dan teliti apa motivasi kebanyakan remaja ketika pacaran. Mungkin sebagian akan menjawab untuk menambah semangat belajar, sekedar teman curhat dan lainnya. Saya kira itu hanya bumbunya saja, tetapi yang utama adalah untuk kesenangan belaka atau sekedar melampiaskan hawa nafsu saja. Apa buktinya? Berapa banyak Muslimah muda yang menanggalkan kehormatanya dengan mengatasnamakan cinta? Sungguh sudah tidak terhitung jumlahnya Naudzubillah.
Kepada Muslimah camkan perkataan saya. Sungguh omong kosong jika ada laki-laki mengatakan mencintai dan menyayangi seseorang wanita tetapi malah berani menjamahi tubuhnya, menodai kehormatannya. Sungguh-sungguh berdusta! Laki-laki yang benar-benar mencintai seseorang wanita adalah mereka yang menjaga dan melindungi kehormatan wanita, bukan malah sebaliknya. Lelaki gentle adalah yang berani mengatakan cinta jika sudah siap meminangnya bukan yang mudah mengutarakan cinta.
Sobat muda sekali lagi Islam tidak pernah melarang dan mengingkari virus cinta. Islam juga sudah memberikan solusi bagaimana mengatur dan mengobati virus ini. Sekarang kembali kepada pribadi kita masing-masing apakah kita mau melaksanakannya atau tidak. Sobat muda sungguh setiap dari kita akan mempertanggungjawabkan segala yang diperbuatanya.Mungkin diantara Sobat muda ada yang tergugah untuk segera mengobati virus ini silahkan baca juga artikel Obat Virus Cinta. Wallohualam bisowab. Salam hangat Sobat muda.(ippm-baiturrohim.blogspot.com)
Post a Comment