Header Ads

test

Sejarah Singkat Perayaan Tahun Baru


IPPM Baiturrohim~Setiap 31 Desember di hampir seluruh belahan penjuru bumi akan ada uforia besar-besaran yaitu perayaan pergantian tahun.  Iya seakan sudah menjadi budaya penduduk bumi bahwa tahun baru itu harus di rayakan. Terus bagaimana sikap kita sebagai seorang Muslim?

Sobat Muslim Muda apabila kita mendapati suatu perkara atau masalah semuanya harus dikembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Itu harus menjadi keyakinan dan standar kita dalam hidup ini.

Kita kembali ke pembahasan tahun baru, asal muasal perayaan tahun baru itu jelas bukan berasal dari agama Islam. Perayaan tahun baru awalnya dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM oleh orang-orang Romawi. Namun, setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti system penanggalan tradisional Romawi yang sudah dipakai selama 700 tahun SM. Dalam mendesain kalender baru ini Julius Caesar menggunakan revolusi matahari atas saran Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah.

Dalam penganggalan baru itu satu tahun dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari. Maka tidak mengherankan jika dalam penggalan Masehi terdapat bulan Juli yang berasal dari Julius  dan Agustus yang diambil dari nama kaisar setelahnya.

Pada perkembangan perayaan tahun baru ini juga berkaitan dengan peribadatan agama Kristen yang menjadi agama Bangsa Romawi. Kata Masehi sendiri bersal dari nama Isa Al Masih. Adalah Pendeta Dionisius yang memanfaatkan kalender Julius Caesar untuk diadopsi sebagai tahun kelahiran Yesus Kristus. Kemudian Paus Gregory III memoles kalender yang sebelumnya dan menetapkan sebagai system penanggalan di seluruh Eropa. Kalender Gregorian inilah yang sekarang dikenal dengan penaggalan Masehi atau Nasional yang di yakini oleh orang Kristen sebagai Kalender Kristiani.”The Gregorian calendar is also called the Christian calendar because it uses the birth of Jesus Christ as a starting date”.

Dalam budaya Romawi perayaan tahun baru adalah untuk menghormati Dewa Janus (Januari) Dewa kemakmuran namun seiring masuknya agama Kristen perayaan ini diakulturasikan dan diwajibkan oleh para pemimpin Gereja sbagai perayaan suci sehingga perayaan Natal selalu satu paket dengan Tahun Baru. Itulah mengapa ucapan selamat Natal beriringan dengan selamat Tahun Baru. Terus bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru? Baca artikel berikut ini Hukum Merayakan Tahun Baru.

Wallohu’alam bi Sowab.



Daftar Pustaka :

No comments

Trimakasih Sudah Berkenan Berkomentar